Minggu, 17 Juli 2016

PENDAKI PERTAMA GUNUNG GEDE PANGRANGO

Pendaki pertama gunung Gede Pangrango memang belum bisa di pastikan dengan yakin. Karena banyak penilaian berdasar hitungan waktu dan hitungan secara ilmiah tentang siapa pendaki pertamanya.

Hanya sekedar menambah pengetahuan dan bukan menjadikan pendaki pertama di gunung manapun melebihi segalanya tentang segi pengetahuannya dalam dunia pendakian. Kitapun bisa walaupun bukan menjadi yang pertama dalam segala hal.

Pendaki Pertama Gunung Gede Pangrango

Raffles mengunjungi gunung Gede pada tahun 1811 dan dalam jabatannya sebagai Letnan Gubernur Jawa telah membuat kontruksi jalan setapak di sebelah Tenggara lereng gunung Gede, sisa - sisanya masih dapat dilihat disana.

Reinwrdt, pendiri Kebun Raya Bogor ( Buitenzorg Botanic Garden ) menginjakan kakinya di puncak gunung Gede pada bulan April tahun 1819.

Namun demikian dia mempercayai bahwa seorang geologis / dokterAmerika yang bernama Thomas Horsfield telah mendaki gunung tersebut, tetapi tanggal pastinya tidak diketahui.

Sebagi seorang rekan dari pendiri Zoological Society of London,Horsfield mengumpulkan specimen sejarah alam selama melakukan riset di Jawa dari tahun 1802 sampai 1819.

Pendaki pertama yang tercatat melalui Cibodas dilakukan oleh Blumemendaki lewat CibeureumAir Panas dan Kandang Badak, dimana rute tersebut kini banyak digunakan oleh para pendaki.

Dari Kandang Badak dia berjalan kearah kawah, menyusuri kaki Gunung Gede yang terjal dan memotong jalan melewati tebing hutan yang curam dan berbahaya, untuk masuk kesebelah utara yang berakhir di Alun - alun Surya Kencana .

Pendaki Pertama Gunung Gede Pangrango
Alun - Alun Surya Kencana

Dari padang rumput tersebut, Blume kemudian membuat jalan pendek yang mengharuskan dia mendaki tebing yang curam dan melewatu hutansub alpin menuju puncak gunung.

Penghargaan pendaki pertama Gunung Gede Pangrango yang sangat kontroversial diberikan kepada orang Jerman, Junghun, yang telah menemukan sebuah kawah kecil pada bulan April 1839.

Akan tetapi beberapa tahun sebelumnya, pada bulan Agustus 1821, Kuhldan Van Hasselt, dua orang biologis muda yang bekerja di Netherlands Commission for Natural Sciences, telah menulis surat yang menggambarkan bagaimana mereka mengikuti jejak badak menuju ke puncak gunung,

Junghun sangat meragukan bahwa muncul karena mereka gagal menjelaskan tentang sejenis bunga ros ( theimerial rose ).

Pendaki Pertama Gunung Gede Pangrango

Saat itu jenis tanaman yang spektakuler ini hanya tumbuh di kawah gunung Pangrango. Di Pulau Jawa tanaman tersebut hanya tercatat di beberapa gunung yang tinggi, dan itupun hanya jenis-jenis yang benar - benar menarik perhatian.

Teysmann, yang kemudian menjadi Direktur Kebun Raya tersebut, mendukung pernyataan pertama. Pertentangan yang dibiarkan berlarut - larut menjadi semakin buruk dengan adanya kritikan Junghuhn yang tajam terhadap Teysmann yang membuka lahan hutan dalam rangka menanam tumbuhan dari luar.

Sayangnya Heinrich Kuhl dan J. Van Hasselt tidak dapat diajak berunding karena mereka meninggal di Bogor pada usia muda yaitu 24 dan 26 tahun karena penyakit daerah tropis.

Identitas dari pendaki pertama yang menjejakan kaki di puncak gunung tidak akan pernah diketahui sampai saat ini, mungkin mereka yang menganut agama Hindu dari Kerajaan Pajajaran atau mungkin anggota masyarakat yang lebih tua dari masyarakat Kerajaan Pajajaran.

Tidak diragukan lagi siapapun yang telah melihat kebawah dari puncak gunung tersebut pada waktu silam akan menemukan di Jawa lebih dari setengah juta tahun yang lalu.
Read more

WOW!!! INI KISAH SEORANG IBU YANG MENDAKI EVEREST "Gunung Tertinggi di Dunia" BERSAMA ANAKNYA

Mendaki Gunung Everest yang merupakan puncak tertinggi di Bumi merupakan sebuah pencapaian dari sebuah mimpi bagi seorang pendaki gunung. Dan impian tersebut dilaksanakan oleh seorang ibu yang juga mengajak anaknya yang baru berusia 12 tahun untuk menggapai puncak Everest! Kita hanya bisa bilang: Wow!!!
www.belantaraindonesia.org

Pada Selasa 14 Mei 2013, Theodora Sutcliffe dan anaknya, Zac telah mendaki selama kurang lebih 19 hari. Bagi Zac, pendakian ini sangatlah istimewa.

Sebagai remaja, sudah sewajarnya Zac tidak terlalu tertarik dengan perjalanan ini. Namun kenyataannya, ia sangat menikmati pendakian kepuncak tertinggi di dunia.

Ia sempat bermain bersama bayi sapi gunung, meluncur di danau gletseryang beku, dan bermain lempar bola salju. Di sana Zac juga bermain di lereng yang curam, melintasi sungai beku, dan bermain dengan anak - anak suku Sherpa

Ibu dan anak ini juga sempat melewati beberapa tugu peringatan para pendaki yang telah meninggal dalam perjalanan mendaki. Saat belum terlalu tinggi, mereka menikmati perjalanan melewati hutan juniperdan pinus yang dihuni oleh kawanan burung merak dan kambing liar.

Mereka pun berkisah mengalami pemandangan magis pertama melihat Gunung Everest. Momen saat segumpal salju mengalir dari puncaknya, yang dibawa angin, terlihat sungguh memesona. Sebagai ibu, Theodoratelah mempersiapkan Zac untuk berekspektasi sebuah perjalanan yang sulit. Namun ternyata, perjalanan mereka malah terasa lebih mudah dari yang dibayangkan.

www.belantaraindonesia.org

"Kami harus naik secara perlahan untuk menghindari mabuk ketinggian. Sehingga kami berjalan tidak lebih dari dua atau tiga jam per hari," lanjut Theodora.

Mereka memilih rute yang lebih menarik tapi lebih menantang daripada perjalanan standar. Ibu dan anak ini mengikuti Sungai Koshi Dudh hingga Gokyo Ri. Di sana mereka pun melihat Matahari terbit terindah yang pernah dilihat ibu dan anak ini.

"Melintasi sungai es merupakan bagian dari pengalaman yang saya tidak akan pernah lupa. Namun setiap detik di Everest BaseCamp sungguh pengalaman yang sangat berharga," tutup Theodora.

Rupanya ini bukanlah petualangan pertama mereka. Mereka berdua juga pernah menjelajah Indonesia. Dengan naik motor matic, mereka pernah menempuh ekspedisi dari Bali sampai Timor Leste.
Read more

WOW!!! INI KISAH SEORANG IBU YANG MENDAKI EVEREST "Gunung Tertinggi di Dunia" BERSAMA ANAKNYA

Mendaki Gunung Everest yang merupakan puncak tertinggi di Bumi merupakan sebuah pencapaian dari sebuah mimpi bagi seorang pendaki gunung. Dan impian tersebut dilaksanakan oleh seorang ibu yang juga mengajak anaknya yang baru berusia 12 tahun untuk menggapai puncak Everest! Kita hanya bisa bilang: Wow!
www.belantaraindonesia.org

Pada Selasa 14 Mei 2013, Theodora Sutcliffe dan anaknya, Zac telah mendaki selama kurang lebih 19 hari. Bagi Zac, pendakian ini sangatlah istimewa.

Sebagai remaja, sudah sewajarnya Zac tidak terlalu tertarik dengan perjalanan ini. Namun kenyataannya, ia sangat menikmati pendakian kepuncak tertinggi di dunia.

Ia sempat bermain bersama bayi sapi gunung, meluncur di danau gletseryang beku, dan bermain lempar bola salju. Di sana Zac juga bermain di lereng yang curam, melintasi sungai beku, dan bermain dengan anak - anak suku Sherpa

Ibu dan anak ini juga sempat melewati beberapa tugu peringatan para pendaki yang telah meninggal dalam perjalanan mendaki. Saat belum terlalu tinggi, mereka menikmati perjalanan melewati hutan juniperdan pinus yang dihuni oleh kawanan burung merak dan kambing liar.

Mereka pun berkisah mengalami pemandangan magis pertama melihatGunung Everest. Momen saat segumpal salju mengalir dari puncaknya, yang dibawa angin, terlihat sungguh memesona. Sebagai ibu, Theodoratelah mempersiapkan Zac untuk berekspektasi sebuah perjalanan yang sulit. Namun ternyata, perjalanan mereka malah terasa lebih mudah dari yang dibayangkan.

www.belantaraindonesia.org

"Kami harus naik secara perlahan untuk menghindari mabuk ketinggian. Sehingga kami berjalan tidak lebih dari dua atau tiga jam per hari," lanjut Theodora.

Mereka memilih rute yang lebih menarik tapi lebih menantang daripada perjalanan standar. Ibu dan anak ini mengikuti Sungai Koshi Dudhhingga Gokyo Ri. Di sana mereka pun melihat Matahari terbit terindah yang pernah dilihat ibu dan anak ini.

"Melintasi sungai es merupakan bagian dari pengalaman yang saya tidak akan pernah lupa. Namun setiap detik di Everest BaseCamp sungguh pengalaman yang sangat berharga," tutup Theodora.

Rupanya ini bukanlah petualangan pertama mereka. Mereka berdua juga pernah menjelajah Indonesia. Dengan naik motor matic, mereka pernah menempuh ekspedisi dari Bali sampai Timor Leste.
Read more

KATANYA SIH PARA PENDAKI WANITA GALAU DENGAN HAL INI

Bagi sebagian pendaki wanita, mendaki gunung merupakan kegiatan yang menakutkan dan akan menimbulkan rasa galau. Terutama untuk pendaki wanita yang baru memulai mendaki gunung. Mengapa?

Para Pendaki Wanita Galau Dengan Hal Ini
Photo Owner Safitri BeHappy
Harus berhari - hari berada di gunung, tidak mandi, terpapar sinar Matahari, tidur di tempat ala kadarnya, atau diterpa badai. Tapi, ternyata di luar itu banyak pendaki kartini yang faktanya tangguh dan berani dalam mendaki, bahkan sampai di pelosok negeri.

Hal apa saja yang selama ini membuat galau para pendaki wanita?

Kuat Atau Tidak Ya?
Sering kali beberapa teman wanita ingin bergabung dalam pendakian. Satu pertanyaan yang pasti muncul adalah, “Tapi nanti aku kuat nggak ya jalan sampai puncak?

Sebenarnya pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh diri kita sendiri, karena kitalah yang paham kondisi badan kita. Apa kita memiliki sakit berat, atau memiliki alergi udara dingin, dan semacamnya.

Pada dasarnya, jika kita para kaum wanita punya niat, tujuan, dan persiapan yang matang tentulah puncak bisa diusahakan.

Yang terpenting tahu batasan diri, dan tidak memaksakan batasan itu. Ingat, bahwa tujuan akhir dari mendaki bukanlah puncak, tapi rumah.

Kiranya jika para wanita punya kondisi khusus, jangan segan menceritakan pada teman pendakian agar bisa dicarikan solusi bersama, dan para wanita pun tetap bisa mendaki dengan nyaman.

Bagaimana Kalau Mandi Dan Buang Air?
Wanita memang dikenal lebih ribet dibanding laki - laki. Sebelum wanita mendaki, terutama bagi para pemula, mereka pasti akan meributkan soalmandi dan buang air

Tapi, di gunung kita tak perlu merisaukan hal itu. Kita tak perlu mandi di gunung, kita bisa mandi di basecamp, sebelum atau sepulang dari mendaki. Jika di gunung ingin buang air, kita bisa mencari tempat yang sepi dan diperbolehkan untuk buang air.

Sebisa mungkin cari saja tempat yang jarang dilalui pendaki, dan jangan lupa minta tolong teman wanita lainnya untuk menjaga sekaligus menunggu barang kali ada orang lain yang lewat. Jadi, bukan jadi persoalan yang harus ditakutkan sebenarnya.

Haruskah Tidur Dalam Tenda Dengan Lawan Jenis?
Wajar saja jika hal ini membuat kaum hawa khawatir, ketika mereka mendaki bersama teman laki - laki dan membayangkan harus tidur bersama satu tenda dome.

Padahal, hal ini tidak mutlak terjadi. Para wanita bisa mendirikan tenda dome sendiri dan tidur terpisah dari teman laki - laki. Hal semacam ini tentu juga akan dipertimbangkan teman pendakian lawan jenis.

Mereka biasanya membawa 2 tenda atau lebih sesuai kebutuhan agar dapat tidur terpisah antara wanita dan laki - laki.

Kita juga bisa berpesan sebelumnya kepada rekan mendaki kita agar sebisa mungkin tidur terpisah antara wanita dan laki - laki. Jadi akan tetap aman dan nyaman.

Aku Belum Pernah Mendaki Dan Tak Tahu Jalurnya
Sebelum menjadi pendaki yang menjelajah kemana - mana, tentu mereka dulu juga pemula yang belum pernah mendaki. Lantas kenapa harus takut?

Tentang jalur pendakian tentu bukanlah masalah, yang terpenting ajak orang yang sekiranya sudah paham dan pernah mendaki ke gunung yang akan dituju. Jadi para wanita, tak perlu mencemaskan hal semacam ini lagi.

Kalau Ketemu Bintang Buas Harus Bagaimana?
Gunung memang tergolong kawasan liar yang tentu di dalamnya terdapat banyak sekali binatang liar. Kita hanya perlu berhati - hati dan waspada.

Sejauh ini, jarang sekali terdengar berita adanya binatang liar yang menyerang pendaki. Tapi bukan berarti tidak ada.

Pastikan memilih jalur yang benar dan tidak membuat jalur sendiri, kemudian pilihlah kawasan tinggal sementara atau camping yang aman dan jauh dari semak - semak.

Jika perlu bawa beberapa peralatan senjata untuk perlindungan diri, misalnya pisau atau golok.

Kulitku Nanti Hitam Dan Rusak...
Para pendaki kaum hawa hanya perlu tahu bagaimana melindungi kulit agar tidak terlalu hitam dan rusak.

Usahakan untuk memakai pakaian yang tertutup, misalnya celana panjang, kaos lengan panjang, jaket, sarung tangan, kaos kaki, sepatu, penutup kepala, dan jika perlu masker penutup muka.

Ya, namanya juga wanita, kecantikan tetap jadi yang utama pastinya.

Gunakan juga produk krim yang mengandung sunscreen atausunblock. Ini akan membantu kulit kita agar tidak terbakar ketika mendaki di siang hari.

Gunakan juga lotion di bagian tubuh lain agar lebih aman dari sengatan Matahari. Tapi ingat, jangan menggunakan make  up berlebih, karena hal ini akan membuat kulit iritasi.
Read more

7 MATA AIR AJAIB DI KAKI GUNUNG LAWU

Di Kaki Gunung Lawu kita mengetahui bahwa terhampar banyak wisata alam yang luar biasa indahnya. Tetapi ternyata di sana juga menyimpan sebuah keajaiban alam serta keunikan tersendiri. Salah satunya adalah 7 mata air yang saling berdekatan tetapi memiliki rasa yang berbeda.

www.belantaraindonesia.org

Uniknya lagi  7 mata air tersebut berada di satu lokasi yang sama dan masing - masing sumber air memiliki kandungan mineral yang berbeda.Sapta Tirta Pablengan yang berarti tujuh mata air dari Pablengan, terletak di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar ini memiliki 7 sumber mata air yang berbeda rasa.

Di lokasi tersebut juga ada peninggalan sejarah jaman kerajaan Mangkunegaran yang memiliki enam  tempat yang digunakan untuk tempat pemandian  dan orang mengenalnya sebagai  pemandian Keputren.

Sampai saat ini lokasi ini  masih tetap ramai dikunjungi para peziarahterutama mereka yang akan melakukan  tradisi nyekar ke makam raja - raja maupun ke petilasan leluhur yang berada di daerah Mangadeg.

Tempat pemandian ini dulunya digunakan untuk pemandian  kerabat Mangkunegaran sebelum berziarah ke makam raja di Mangadeg.

Selain pemandian keputren, terdapat pula tujuh sumber air alam yang mengeluarkan air yang memiliki kandungan mineral dan fungsi yang berbeda - beda, dan merupakan sebuah keajaiban alam yang tidak terdapat di wilayah lain. 

Ke 7 sumber  mata air alam ini adalah:

1. Sumber Air Bleng yang digunakan sebagai bahan pembuatan karak atau kerupuk.

2. Sumber Air Hangat, airnya hangat seperti air belerang, sehingga dapat mengobati berbagai macam penyakit kulit, gatal - gatal, atau reumatik.

3. Sumber Air Kasekten yang menurut cerita airnya dipercaya untuk menambah kekuatan dan mensucikan badan.

4. Sumber Air Hidup, airnya digunakan untuk membasuh muka agar awet muda, tampak cantik penampilannya.

5. Sumber Air Mati yang airnya selalu tetap tidak bertambah dan berkurang.  Sumber Air Mati tidak boleh digunakan dalam segala aktivitas baik mandi cuci muka maupun minum, karena mengandung gas beracun. 

www.belantaraindonesia.org

Air ini selalu tenang, rasanya tawar namun tidak boleh diminum atau untuk mandi, sebab air ini terkadang mengeluarkan gas CO2 disertai asap tipis mengepul dari dalam air seperti asap rokok. Sering terjadi pada malam hari terutama pada musim kemarau.


6. Sumber Air Urus - Urus yang berkhasiat untuk obat cuci perut.
7. Sumber Air Soda mengandung rasa soda alami seperti rasa air kelapa muda. Diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit dalam sepertiTBC, ginjal, liver, gula dan cita rasa soda alami seperti air kelapa muda.

Namun yang paling banyak di ambil airnya adalah sumber mata air hangat yang di yakini oleh masyarakat mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Biasanya pengunjung ramai di hari libur, dan malam hari di waktu malam Jumat, banyak juga yang melakukan tirakat di tempat ini.

Untuk masuk obyek wisata ini hanya di kenakan tarif Rp. 3000 rupiah dan pengunjung bisa mandi dan dan mengambil air untuk di bawa pulang 
Read more